JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Teknologi Buatan yang Memudahkan Segala Aktivitas Manusia

Sumber : Sumber : smkn-1kersana.sch.id

Jurnalikanews – Perkembangan teknologi yang semakin maju memang akan menciptakan inovasi-inovasi baru yang menarik, tentu saja dengan penemuan teknologi baru membuat segala aktivitas manusia semakin mudah dilakukan bahkan tanpa membutuhkan banyak tenaga.

Salah satu contoh kemajuan teknologi adalah penggunaan teknologi buatan dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau biasa disingkat Al merupakan program komputer yang dirancang mengikuti tindakan dan pola pikir manusia. Teknologi ini pun sudah ada dalam berbagai hal, mulai dari media komunikasi, aplikasi belanja online hingga pencarian lokasi wilayah menggunakan google maps.

Sumber : Wikimedia Commons

Contoh kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah google maps. Dengan adanya aplikasi ini kita dapat dengan mudah mencari lokasi yang ingin kita kunjungi dengan memanfaatkan teknologi internet. Bukan hanya dapat mengetahui arah yang tepat, tetapi kita juga dapat mencari jalan tercepat yang bisa ditempuh dan terhindar dari kemacetan.

Sumber : vallet.id

Contoh kecerdasan buatan yang kedua adalah pembayaran elektronik. Saat ini kita bisa melakukan pembayaran elektronik dengan mudah dan praktis di mana saja. Baik di supermarket, cafe, tol atau yang lainnya.

Dalam hal ini lembaga bank juga memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memfasilitasi pelanggan dengan menyederhanakan proses pembayaran. Dengan begitu, transaksi bisa dilakukan dengan menggunakan akses handphone yang lebih praktis dan tidak memakan banyak waktu.

Sumber : Getty Images/iStockphoto

Contoh selanjutnya adalah deteksi dan pengenalan wajah saat ini digunakan untuk membuka ponsel dengan privasi yang lebih aman atau digunakan saat melakukan absensi di kantor atau lingkungan kerja.

Contoh kecerdasan buatan selanjutnya adalah koreksi teks otomatis. Saat sedang menggunakan aplikasi chatting sering kali kita menemui mesin yang bekerja secara otomatis membenarkan ejaan yang salah saat mengetik. Ini termasuk salah satu bentuk kecerdasan buatan yang dapat memeriksa kesalahan ejaan, tata bahasa, keterbacaan, hingga mendeteksi praktik plagiarisme tergantung pada tingkat kerumitannya.

Chatbot juga merupakan kecerdasan buatan. Dalam bisnis, terlebih di era digital, chatbot punya banyak peran. Selain sebagai pusat layanan dan informasi selama 24 jam setiap hari, teknologi tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada penjualan. Hal itu dikarenakan seluruh informasi pelanggan yang berinteraksi dengan chatbot direkam seperti alamat e-mail, nomor telepon, usia, gender, dan kebiasaan. Kumpulan data tersebut akan diolah untuk dijadikan bahan strategi pemasaran. Pendekatannya bisa melalui newsletter, rekomendasi produk, atau diskon.

Algoritma pencarian pun termasuk kecerdasan buatan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika ingin menonton film favorit, mendengarkan lagu atau mungkin berbelanja online, tentu terdapat kolom pencarian yang dapat memudahkan kita dalam menemukan berbagai informasi yang dibutuhkan.

Sistem teknologi cerdas ini mempelajari perilaku dan minat dari aktivitas online yang dilakukan. Di mana mesin akan memahami setiap preferensi minat Anda sehingga dapat menawarkan konten serupa.

Dalam hal ini, mesin bekerja mengumpulkan data pengguna, menyimpannya sebagai data besar, kemudian menganalisis melalui pembelajaran mesin. Dengan begitu, mesin bisa memahami ketertarikan dan dapat memberikan rekomendasi berbagai hal yang sesuai dengan minat.

Media sosial ternyata juga termasuk kecerdasan buatan yang mungkin tidak disadari. Dalam hal ini, teknologi kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk menghapus postingan yang berisi ujaran kebencian secara otomatis untuk mengurangi berbagai risiko dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan dalam dunia maya.

Mesin dapat bekerja mengidentifikasi kata kunci, frasa, dan simbol kebencian dalam berbagai bahasa. Sebelumnya unsur-unsur tersebut telah dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melacak dan mengidentifikasi berbagai kata-kata buruk mengandung kebencian.

Selain itu, media sosial juga memiliki kemampuan untuk memahami jenis konten yang disukai pengguna dan menyarankan konten yang serupa itu. Pengenalan wajah juga digunakan di akun media sosial, membantu orang menandai teman mereka melalui saran otomatis.

Filter pintar dapat mengidentifikasi dan secara otomatis menyingkirkan spam atau pesan yang tidak diinginkan. Balasan cerdas yang digunakan media sosial juga salah satu fitur kecerdasan buatan yang dapat dinikmati pengguna. (AP)