Sumber : Bare Blends
Jurnalikanews- Kalian tahu rasa vanilla? Dari perisa makanan, minuman, lotion, aromaterapi, hingga parfum, hampir selalu kita jumpai ada vanilla sebagai salah satu variannya. Aromanya yang memiliki khas tersendiri, membuat vanilla menjadi varian yang banyak digemari masyarakat. Tapi tahukah kalian asal dari rasa vanilla ini?
Perisa vanilla berasal dari tumbuhan vanili (Vanilla Planifolia) yang termasuk ke dalam keluarga Orchidaceae, famili yang sama dengan tanaman anggrek. Hasil dari tanaman vanili ini dapat berupa whole bean (bentuk vanili utuh yang kering) dan other vanili (berupa ekstrak vanili, oleoresin, bubuk, dan sebagainya). Ekstrak vanili memiliki penggunaan yang lebih mudah dan luas, contohnya sebagai flavouring agent dessert, like baked goods, es krim, minuman, dan custard.
Tanaman vanili pertama kali dibudidayakan di Indonesia pada tahun 2012. Karena harga vanili yang cukup mahal, banyak orang tertarik untuk mencoba membudidayakannya. Harga vanili bisa mahal dikarenakan proses pembuatannya yang rumit dan panjang.
Rasa vanilla yang khas berasal dari senyawa vanilin yang ada pada buah vanili. Buah vanili segar belum mengeluarkan senyawa vanilin, sehingga diperlukan proses curing atau pelayuan. Buah vanili yang berwarna hijau akan berubah menjadi kuning lalu menghitam. Proses curing pada buah vanili meliputi tahap pelayuan, pemeraman atau fermentasi, pengeringan, dan yang terakhir conditioning. Rangkaian proses tersebut berfungsi untuk mendorong senyawa vanilin ini keluar sehingga akan dihasilkan vanili kering dengan rasa yang maksimum. Vanili kering inilah yang dinamakan vanilla bean/whole bean.
Sedangkan ekstrak vanilli dibuat dari vanili kering dengan metode konvensional (maserasi atau perkolasi ) selama 1 bulan. Selain vanili yang diperoleh secara alami seperti cara diatas, terdapat pula vanili sintetik yang dapat dibuat dari eugenol (komponen flavor minyak cengkeh), lignin (limbah industi kertas), dan guaiacol (petrokimia). Vanili sintetik lebih murah namun rasa yang dihasilkan tidak dapat menandingi rasa dari vanili alami. Pada vanili sintetik muncul rasa yang tidak diinginkan seperti heavy, grassy odor dan bitter aftertaste.
Kualitas rasa pada vanili tergantung dari pembentukan aroma yang lembut dan kompleks selama proses kuring. Rasa vanili yang kaya dan lengkap mengandung lebih dari 250 senyawa volatil dan kebanyakan dari senyawa tersebut berperan dalam sifat organoleptik secara keseluruhan. (NFKA)