Jurnalikanews- Pada kamis (11/3/2021) Jepang memperingati 10 tahun gempa bumi, tsunami, dan insiden nuklir yang melanda Fukushima. Warga setempat membawa bunga untuk diletakkan di makam kerabatnya atau dihanyutkan ke pantai sebagai penghormatan kepada korban yang hanyut terbawa gelombang tsunami.
Kaisar Jepang Naruhito dan Perdana Mentri Yoshide Suga ikut mengheningkan cipta di Tugu Peringatan Tokyo pukul 14.46, tepat saat gempa terjadi 10 tahun lalu. Gempa yang berkekuatan 9,0 magnitudo merupakan salah satu gempa terbesar di dunia, bencana ini memakan lebih dari 18.000 jiwa dan setengah juta warga mengungsi.
Associated Press (AP) mewartakan, 40.000 lebih warga masih tidak bisa pulang ke rumah di Fukushima dan sekitarnya, karena terdampak kontaminasi radioaktif akibat kebocoran nuklir
Mewakili para penyitas gempa Fukushima Jepang, Saito berpidato dalam upacara peringatan 10 tahun, bahwa dia khawatir orang-orang di luar zona lupa akan bencana tersebut dan dia akan terus menceritakan pelajaran dari musibah tersebut.
Sementara itu Kaisar Naruhito mengaku prihatin dengan rakyatnya yang masih kesulitan dan mengalami perubahan drastis dalam hidup mereka, karena kehilangan segalanya
“Saya juga menekankan pentingnya menyembuhkan luka batin dan menjaga kesehatan mental serta fisik bagi mereka yang menderita, termasuk orang tua dan anak-anak”, ucapnya.
Kaisar juga menyarankan agar orang-orang saling membantu tanpa meninggalkan siapa pun dalam situasi sulit itu.
Di kota Otsuchi, prefektur Iwate, yang balai kotanya hancur akibat tsunami dan 40 karyawannya tewas, keluarga korban menggunakan jas berwarna gelap berkumpul di sebidang tanah kosong tempat bangunan itu dulu berdiri, sembari mengenang kerabat yang tewas dalam kejadian itu.
Kemudian di Ishinomaki, prefektur Miyagi, puluhan warga berdoa di tugu peringatan yang memuat lebih dari 3.000 nama korban.
Kejadian bencana besar tersebut masih membekas di warga Jepang dan akan sulit untuk dilupakan karena banyak dari kerabat, kawan-kawan, dan tempat tinggal mereka yang menjadi korban dari bencana besar tersebut. (MNR)
Referensi :