
Jurnalikanews – Acara AKA MUSIK 2020 ditampilkan secara berbeda pada tahun ini. Sanggar Seni Kimia Analisis atau yang biasa kita kenal SASEKA tidak menjadikan pandemi sebagai hambatan untuk melaksanakan AKA MUSIK 2020, pada tahun ini AKA MUSIK dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom. Acara yang dilaksakan pada Sabtu, 28 November 2020 pukul 19.30-21.00 WIB ini mengusung tema “Ekspresikan Gayamu dengan Indahnya Warna – Warni Musik Generasi Z” dan dihadiri oleh mahasiswa Politeknik AKA Bogor, beberapa UKM Seni dari Universitas yang ada di Bogor, serta para alumni.
Acara ini dibuka dengan pembaacan tilawah & dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua pelaksana. Dalam pidatonya, Masagus Rifki Alhamid berharap AKA MUSIK 2020 bisa menjadi hiburan di malam minggu ini. Pengisi acara tidak hanya dari SASEKA namun menghadirkan pula UKM seni dari kampus-kampus di Bogor, seperti Teater Diksatrasia (Universitas Pakuan), HARPAS (Institut Bisnis & Informatika Kesatuan Bogor), Sanggar Seni Teater Lentera (Universitas Djuanda), serta tidak ketinggalan pula penampilan dari alumni SASEKA, Daniel Santosa. Sesuai dengan tema yang diangkatnya, para pengisi acara membawakan lagu – lagu yang tren di masa Generasi Z, yakni sekitar tahun 1995-2010-an.
Selain penampilan musik diumumkan pula para pemenang Lomba Musik bagi Mahasiswa AKA yang sudah dilakukan seleksi sebelumnya. Juara 3 dimenangkan oleh Maharani Azizah yang membawakan lagu Kantoi dari Zee Avi, juara 2 dimenangkan oleh Rafa Alvito Daulay yang membawakan lagu Kala Cinta Menggoda dari Chrisye, dan juara 1 dimenangkan oleh Nadira Putri Alifiya dan Rizki Satria Putra yang membawakan lagu Officially Missing You dari Tamia. Tak hanya tiga, SASEKA juga mengumumkan juara favorit berdasarkan likes terbanyak yang jatuh kepada Afiq Bahyfarid, Ariani Artha, dan Bella Selviana dengan lagu Love Story dari Taylor Swift.
Dalam wawancaranya, Masagus Rifki Alhamid, selaku ketua pelaksana AKA MUSIK 2020 mengutarakan tujuan dilaksanakan AKA MUSIK 2020 ini untuk menjaga eksistensi SASEKA, khususnya dari sanggar music juga memfasilitasi dan menyediakan wadah bagi mahasiswa Politeknik AKA Bogor yang ingin menyalurkan hobinya dalam bermusik sekaligus menjadikan tempat untuk belajar musik bersama. Masagus juga mengutarakan hambatan yang dihadapinya terkendala jarak, sehingga komunikasi sedikit susah dan tidak leluasa. Menurutnya pelaksanaan secara daring ini dinilai kurang efektif ketimbang dilaksanakan secara tatap muka. (SM/RI)