Jurnalikanews- Sehat sering kali dipersepsikan dari segi fisik saja. Padahal sehat juga berarti tentang kesehatan jiwa. Sayangnya, persoalan kesehatan jiwa masih dianggap enteng dibandingkan kesehatan fisik. WHO menyebutkan, anak muda atau sering disebut generasi milineal ,saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan waktu dimana banyak perubahan dan penyesuaian terajadi baik secara psikologis, emosinal, maupun finansial. Contohnya seperti dalam hal upaya lulus kuliah, mencari pekerjaan, atau soal percintaan masa-masa muda
Selain perubahan hidup,teknologi juga turut berkontribusi terhadap kesehatan mental generasi muda. Salah satunya adalah penggunaan media sosial. Media sosial seakan menciptakan gaya hidup yang ideal yang sebenarnya tidak seindah kenyataanya.Hal inilah yang menciptakan tekanan dan beban pemikiran pada generasi milineal. (cigna.co.id)
Namun jika dibandingkan dengan Negara- Negara lain, Indonesia berbangga. Pasalnya tingkat stress masyarakat Indonesia ternyata tidak setinggi Negara lain. Fakta ini berdasarkan survey skor kesejahteraan 360˚ tahun 2018 yang diselenggarakan Cigna.
Masih berdasarkan data Kementrian Kesehatan Indonesia, masyarakat perkotaan lebh rentan terkena depresi, alkoholisme, gangguan bipolar, skizofrenia, dan obsesif kompulsif. Meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia dan diseluruh dunia disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan hhidup manusia, serta meningkatnya beban hidup, terutama yang dialami oleh masyarakat urban. Selain itu untuk tahun 2020 ini sedang terjdi pandemi yang bisa saja meningkatkan rasa stress pada setiap orang dari mulai kehilangan kehidupan normal seperti biasanya ,tempat kerja mengadakan PHK besar-besaran kemudian waktu banyak dihabiskan di rumah saja tanpa banyak berinteraksi dengan orang lain.(ARS)