Jurnalikanews- (Politeknik AKA, Bogor 24/12/18) Sudah lebih dari seminggu sejak tanggal 13 Desember 2018, gerbang kedua yang berada di samping masjid Nuroh Al-Jabar (NAJ) mulai beroperasi. Hal ini disebabkan adanya renovasi pada gerbang utama, tepatnya pada bagian atasnya. Adanya hal ini juga berakibat pada rute yang berbeda untuk dilewati yang bisa dibilang cukup jauh untuk dilewati. Tetapi tentu ada baik buruknya dari pemberlakuan gerbang kedua ini.
Menurut Ibu Tri Sutanti selaku pudir 3 Politeknik AKA, Dibukanya gerbangkedua ini disebabkan peninggian atap pada gerbang utama oleh pihak konturksi yang bkeerja untuk pembangunan gedung baru. “Gerbang kedua dipakai karena gerbang utama ditinggikan atapnya karena mobil kontruksi tidak bisa masuk, tetapi mereka juga berkewajiban untuk memperbaikinya” Ujarnya. Dana yang digunakan sendiri murni dari pihak kontruksi, karena mereka sendiri yang membongkar sekaigus berkewajiban mengembaikannya.
Pengerjaan untuk renovasi gerbang utama ini juga mengalami kemoloran, dimana pihak kontruksi sendiri hanya meminta izin untuk dua hari saja, tetapi sudah lebih dari seminggu perbaikan itu terus berlanjut. Kemoloran ini juga mungkin terjadi karena pengembalian bentuk atap seperti semua yan juga memakan waktu. Karena bentuk gerbang utama sendiri sudah menjadi aset Politeknik AKA Bogor yang tidak mungkin diubah bentuknya secara semena-mena.
Gerbang ini juga memang dipakai hanya pada saat kondisi tertentu saja, seperti pada saat Ujian Mandiri,Wisuda ataupun kondisi seperti saat ini. Ibu Tri juga menegaskan bahwa sebelumnya gerbang ini jarang sekali dipakai jika tidak ada kondisi yang mengharuskannya. Sehingga akan cukup sulit jika kedua gerbang beroperasi sekaigus, mengingat juga sedikitnya satpam yang berjaga. “Saya kira satu gerbang cukup jika tidak ada kondisi yang mengharuskan untuk dibukanya gerbang lain” Tukasnya.
Efektivitas penggunaan satu gerbang saja sudah cukup untuk ditreapkan pada kampus ini, bahkan jika keduanya digunakan bukan efektif yang didapat tetapi menghambat karena kurangnya satpam yang berjaga. Suatu keputusan juga selalu memiliki komentar baik ataupun buruk tergantung orang yang menerimanya. (rfm/lz)