JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

EFEKTIVITAS LAHAN PARKIR AKA BOGOR

5
Jurnalikanews- Lahan parkir AKA terdiri dari dua wilayah yaitu LPA (Lahan Parkir Atas) dan LPG (Lahan Parkir Gor). Keduanya memliki kapasitas yang terbatas, terutama di LPA. Saat ini, kondisi dan keadaan lahan parkir kurang layak, seperti jalanan yang masih belum baik dan tidak ada batasan antar kendaraan sepeda motor yang membuat LPG tidak teratur. Ini disebabkan oleh beberapa mahasiswa yang memarkirkan kendaraan sembarangan. Namun dapat kita lihat ada beberapa lahan kosong terutama disekitar area lahan auditorium bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir, akan tetapi pihak akademik belum memberi penjelasan serta solusi mengenai hal tersebut, terlebih mahasiswa AKA diresahkan dengan kasus kehilangan sepeda motor dan ini terjadi berulang kali.7
Sejak sering terjadinya kasus pencurian sepeda motor milik mahasiswa, sistem keamanan di Politeknik AKA Bogor ini lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, Akademik memperbarui sistem keamanan di daerah kampus. Sistem keamanan yang berlaku pada awal bulan September mengandalkan para petugas menerapkan sistem karcis. Mahasiswa dan tamu yang datang berkunjung akan diberi karcis saat masuk. Namun, sistem tersebut tidak bertahan lama dikarenakan sistem tersebut memiliki kekurangan dan pencurian sepeda motor tetap terjadi. Sistem tersebut diperbaharui lagi dengan menambah pengecekan STNK pada saat keluar dari wilayah kampus. Mahasiswa dan tamu wajib menunjukkan STNK di dekat pagar. Namun, sistem tersebut masih dianggap kurang tepat dikarenakan pencurian motor tetap saja terjadi. Menurut Pak Idris selaku satpam di AKA mengatakan bahwa untuk saat ini penggunaan karcis dan pengecekan STNK kurang efektif, sebab akan memakan waktu cukup lama dan akan sulit ketika sudah memasuki jam pulang kampus.
6
Akademik sendiri akan memberikan solusi berupa kartu yang berisi nomor plat kendaraan itu sendiri, yang apabila kartu tersebut hilang maka akan dikenai denda dan harus menunjukkan STNK atau identitas kepemilikan motor. Dengan kartu ini diharapkan lebih dapat mengefisienkan waktu dan  dapat mengurangi tingkat pencurian motor yang terjadi. Pihak BEM sudah mendata seluruh mahasiwa yang membawa motor, langkah selanjutnya hanya menunggu hasil dari pihak kampus.(I/W)