
Sumber : https://www.freepik.com
Jurnalikanews- Monkeypox atau biasa disebut juga dengan penyakit cacar monyet merupakan suatu penyakit kulit menular tipe zoonosis. Nama monkeypox sendiri diambil dari nama virus yang menyebabkan penyakit ini, yaitu virus monkeypox (virus MPX). Penyakit ini mulanya menyerang sekelompok monyet, hingga pada tahun 1970 di Afrika ditemukan kasus pertama penyakit ini mulai menginfeksi manusia.
Awalnya penyakit ini merupakan penyakit endemis yang terjadi di benua Afrika. Namun, pada tahun 2022 World Health Organization (WHO) mendeglarasikan penyakit ini sebagai penyakit non-endemis seiring ditemukannya kasus serupa di Inggris dan Taiwan. WHO juga memberikan peringatan global mengenai penyakit ini karena diketahui tingkat kematiannya sekitar 1% hingga 10%.
Pada tanggal 13 Oktober 2023 kembali dilaporkan penemuan kasus cacar monyet di DKI Jakarta. Sebelumnya, pada Agustus 2022 pertama kali dilaporkan penyakit monkeypox ini menjangkiti seorang pria WNI usai melakukan perjalanan ke luar negeri.
- Cara penularan
Penularan penyakit ini 80% terjadi melalui hewan ke manusia. Proses penularan tersebut terjadi langsung melalui darah, cairan tubuh, lesi kulit dan mukosa dari hewan terinfeksi. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi akibat droplet, kontak dengan lesi kulit terinfeksi, atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Penularan dapat terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta. Faktor lainnya yang meningkatkan resiko penularan penyakit cacar monyet ini adalah penggunaan perlengkapan tidur yang sama, berbagi makanan dan minuman dengan individu terinfeksi cacar monyet.
- Gejala monkeypox
Menurut WHO penyakit ini menimbulkan gejala kurang lebih selama dua hingga empat pekan. Namun, bagi mereka yang memiliki sistem imun yang lemah gejalanya dapat berlangsung lebih lama lagi. Berikut ini beberapa gejala umum akibat penyakit cacar monyet:
- Demam
- Ruam
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Nyeri punggung
- Lemas
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Cara pencegahan
Hingga saat ini, WHO menyatakan belum ada pengobatan spesifik untuk infeksi virus monkeypox. Saat ini, pasien terkonfirmasi virus MPX diberi terapi simtomatik dan suportif untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan meminimalkan gejala sisa atau sequelae. Beberapa literatur menyatakan bahwa pemberian antivirus bermanfaat untuk mengobati smallpox. Tetapi, tidak perlu panik berlebihan karena penyakit ini umumnya dapat sembuh sendiri setelah kurang lebih dua hingga empat minggu. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan agar tidak terjangkit penyakit monkeypox:
- Selalu mencuci tangan sebelum makan atau saat akan menyentuh area wajah
- Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
- Tidak berbagi alat makan dan minum.
- Pastikan memasak daging hingga matang.
- Menghindari kontak langsung dengan hewan liar.(AF)
Sumber : Pratama, A. Y., Toisuta, R. J. S., & Tamba, J. Y. (2023). Tinjauan atas Monkeypox. Cermin Dunia Kedokteran, 50(2), 75-81.