

Jurnalikanews – Aktivitas perkuliahan di Indonesia identik dengan jadwal padat dan mobilitas
yang tinggi. Kondisi ini menuntut mahasiswa untuk tampil rapi, praktis, sekaligus tetap menarik
secara estetis. Menariknya, di tengah cuaca tropis yang cenderung panas, tren busana rajut
(knitwear) justru semakin populer. Jika dahulu rajut lebih sering diasosiasikan dengan sweater
tebal khas negara empat musim, kini ia hadir dalam versi yang lebih ringan dan mudah menyerap
udara. Varian seperti crop knit top, vest rajut bergaya Korea, hingga cardigan tipis dengan
potongan pendek (shrunken) menjadi pilihan utama mahasiswa yang ingin tampil nyaman
sekaligus tetap bergaya.
Secara historis, knitwear merupakan pakaian hangat yang dirancang untuk musim dingin.
Namun, perkembangan teknologi tekstil memungkinkan bahan rajut dibuat lebih tipis, elastis,
dan sesuai untuk iklim tropis. Saat ini, sejumlah merek lokal mulai menghadirkan koleksi rajut
dengan motif argyle, nuansa pastel, hingga outer berpotongan longgar (oversized) yang selaras
dengan tren global, sebagaimana terlihat dalam koleksi mode 2025 yang dilansir oleh Vogue
maupun Who What Wear. Perubahan ini menghasilkan model busana rajut yang semakin relevan
untuk digunakan sehari-hari di lingkungan kampus.
Ragam pilihan knitwear juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk bereksperimen dengan gaya.
Cardigan tipis dengan potongan pendek praktis digunakan dalam aktivitas sehari-hari karena
mudah dilepas ketika berada di ruang berpendingin udara. Vest rajut dengan potongan ramping
memberi nuansa smart casual ketika dipadukan dengan kemeja, sementara knit dress ringan
berwarna netral menampilkan kesan feminin. Bagi mahasiswa yang ingin gaya lebih ekspresif,
outer rajut longgar memberikan tampilan bergaya jalanan (street style) yang lebih berkarakter. Dari segi styling, knitwear tahun 2025 banyak menonjolkan warna pastel lembut (sage green,
dusty pink, krem) hingga nuansa bumi (beige, cokelat kopi, terracotta) yang sejuk dipandang
sekaligus serasi dengan iklim tropis. Crop knit top dengan celana jeans potongan lebar dan
sneakers menjadi pilihan aman untuk perkuliahan maupun aktivitas santai. Untuk gaya yang
lebih manis, vest rajut bermotif argyle dengan rok plisket ala gaya Korea kini tengah populer di
berbagai media sosial, terutama TikTok.
Meski begitu, tren knitwear tetap memiliki kelebihan dan keterbatasan. Dari sisi positif, busana
rajut nyaman dikenakan, fleksibel dalam padu padan, dan menghadirkan kesan modis tanpa
berlebihan. Namun, beberapa jenis rajut yang tebal dapat menimbulkan rasa gerah, mudah melar
apabila tidak dirawat dengan baik, serta memiliki harga cukup tinggi untuk bahan berkualitas
premium. Meski demikian, prospek knitwear di Indonesia tetap menjanjikan, seiring hadirnya
inovasi rajut tipis yang ramah iklim tropis dan semakin banyaknya usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) yang mengembangkan produk rajut berkelanjutan. Dengan demikian,
knitwear kini tidak lagi sebatas pakaian hangat, melainkan telah berkembang menjadi pernyataan
mode (fashion statement). Kehadirannya yang serbaguna, nyaman, dan penuh karakter
menjadikan mahasiswa Indonesia mampu tampil percaya diri sekaligus tetap relevan dengan arus
tren mode tahun 2025. (DS)
Sumber:
https://www.byrdie.com/modern-knitwear-fashion-trend-11823513
https://www.hoodmagazine.co.uk/blog/the-knit-list-2025s-cosy-cool-and-quirky-knitwear-trends
https://vogue.sg/knitwear-trends-2025
https://www.vogue.co.uk/article/knitwear-trends-2025
https://www.whowhatwear.com/fashion/trends/autumn-knitwear-trends-2025