JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Perjalanan Hidup Singkat Ibnu Sina, sang ilmuwan Muslim Populer

Sumber : Detik.com

Jurnalikanews – Namanya Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin al-Hasan bin Ali bin Sina atau biasa dikenal dengan Ibnu Sina. Beliau dilahirkan di Afshana, sebuah desa dekat Bukhara, pada tahun 980 Masehi.
Saat itu desa Ibnu Sina merupakan bagian dari kerajaan Samania. Sekarang desa ini terletak di negara Uzbeskistan.

Ayahnya, Abdullah, adalah seorang pegawai negeri. Nama ibunya adalah Setare dan dia berasal dari Bukhara. Lima tahun setelah kelahiran Ibnu Sina, lahirlah saudaranya Mahmud. Ibnu Sina mempelajari ilmu agama sejak dini karena orang tuanya ingin mengutamakan pendidikan agama anaknya. Ibnu Sina mempelajari agama dengan serius dan menghafal 30 juz Al-Qur`an ketika ia berusia 10 tahun. Meski memiliki kecerdasan cemerlang, Ibnu Sina mengalami kesulitan selama studinya. Selama periode ini, ia membenamkan dirinya dalam membaca buku Metaphysic karya Plato. Meskipun telah berulang kali mencoba, ia belum bisa juga dapat memahaminya.

Pada suatu ketika saat ia berjalan-jalan ke pasar, seorang penjual buku menghampirinya dan menawarkan sebuah buku. Buku yang ditawarkan saudagar itu merupakan karya ilmuwan termasyhur Al-Farabi yang membahas tentang Metaphysic. Ibnu Sina mempelajari buku itu dengan sungguh-sungguh dan akhirnya dapat memahami seluk-beluk dan konsep-konsep yang tercakup dalam buku mengenai Metaphysic itu.

Ibnu Sina terus mempelajari berbagai bidang keilmuan dengan guru-guru yang hebat. Ibnu Sina juga belajar bahasa pada Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al-Barqi Al-Khawarizmi. Sedangkan gurunya dalam ilmu kedokteran adalah Abu Sahal Al-Masihi dan Abu Manshur Al-Hasan bin Nuh. Kemudian ia belajar aritmatika kepada Ali Natili. Selebihnya Ibnu Sina belajar dengan otodidak.

Pada saat usia 16 tahun, Ibnu Sina mendedikasikan waktunya untuk menekuni ilmu
kedokteran. Dia tidak hanya berkontribusi pada teori, tetapi dia juga merevolusi praktik pada
era tersebut. Pada usia 57 tahun, Ibnu Sina meninggal dunia dalam perjalanannya ke
Hamadan, yang saat ini merupakan wilayah Iran. (CPM)

Referensi : https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-7149569/sosok-ibnu-sina-bapak-kedokteran-muslim-
modern/amp