Jurnalikanews – Bendungan Katulampa adalah bangunan yang berlokasi di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa barat. Pada saat musim hujan, bendungan ini menjadi perhatian warga Jakarta dan sekitarnya, karena perkembangan debit air yang masuk akan menentukan Jakarta akan banjir atau tidak. Bendungan katulampa merupakan peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih berfungsi dengan baik.
Ada sejarah atau peristiwa yang melatarbelakangi pembuatan Bendungan Katulampa, yakni pada tahun 1872, Jakarta dilanda banjir besar yang membuat daerah elite Harmoni ikut terendam banjir. Dibangunnya bendungan ini bertujuan sebagai peringatan dini atas air yang mengalir ke Jakarta dan sebagai sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektare yang terdapat di sekitar bendungan.
Proyek bendungan dimulai pada 16 April 1911 dan selesai pada Oktober 1912 dan diresmikan penggunaannya pada 11 Oktober 1912. Total biaya yang dikeluarkan oleh Belanda yaitu sebesar 80.000 gulden. Bendungan ini ialah karya Ir. Hendrik van Breen, yang memiliki panjang total 74 m dengan 5 pintu aliran air dan 3 pintu untuk menahan air dengan lebar masing-masing pintu 4 meter.
Gubenur Jendral Daendels pada saat itu mempunyai rencana untuk menggali kanal pelayaran ke pedalaman. Namun, untuk itu diperlukan banyak sekali kontruksi kanal yang dapat membuat kapal naik ke Kawasan yang lebih tinggi dengan cara membendung air sampai kapal terangkat setingkat demi tingkat.
Bendungan katulampa diresmikan oleh Gubenur Jendral Alexander Willem Frederik Idenburg didampingi pejabat penting pada masa itu antara lain Kepala Insinyur Negara Roos, Ir. Van Dissel, Ir. Hendrik van Breen, pengawas Leuwiliang dan Bogor, anggota dewan Ebbink, administrator D. Veenstra (Ciluar), Mulder (Kedung Halang), Valette (Pondok Gede), Sol (Ciomas), Residen Batavia, Asisten Residen (setingkat wedana) Bogor, dan para patih Bogor, Batavia dan Meester Cornelis (sekarang Jatinegara). Peresmian bendungan tersebut dimeriahkan dengan gamelan dan tari-tarian, serta upacara selamatan dengan kepala kerbau. (MNR)
Referensi :
https://jakarta.bisnis.com/read/20200103/383/1186745/begini-sejarah-dan-fungsi-bendung-katulampa