

Jurnalikanews- Tidak hanya manusia, hewan maupun tumbuhan yang berevolusi, namun bakteri pun dapat berevolusi. Pada umumnya untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteri maka kita membutuhkan antibiotik, tetapi bagaimana bila bakteri mulai memiliki ketahanan terhadap antibiotiknya. Tentu hal ini akan menyebabkan krisis global, mengancam kesehatan atau bahkan keberlangsungan hidup manusia.
Antibiotik digunakan untuk mencegah maupun membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Antibiotik memiliki peran besar dalam kesehatan manusia. Banyak penyakit yang dahulu kerap mengambil korban jiwa sekarang dapat secara efektif diobati dengan antibiotik. Namun seiring waktu, beberapa bakteri mulai memiliki ketahanan terhadap antibiotik yang umum digunakan. Bakteri resistensi antibiotik ialah bakteri yang tidak dapat dikontrol atau dieliminasi oleh antibiotik. Mereka dapat beradaptasi dan bahkan menggandakan diri walaupun terpapar oleh antibiotik. Hal ini menyebabkan tingginya penyebaran bakteri resistensi antibiotik. Bakteri yang memiliki ketahanan terhadap banyak jenis antibiotik disebut dengan Multi-Resistant Organism.

Mycrobacterium Tuberculosis ialah bakteri yang menyebabkan penyakit Tuberculosis (TBC) yang telah banyak merenggut jiwa. Walaupun penyakit ini mulai mereda dengan adanya antibiotik seperti isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol ,pada permulaan tahun 1990 beberapa kasus mulai menunjukan meningkatnya ketahanan bakteri ini terhadap antibiotik. Kasus lainnya yang menjadi perhatian banyak dunia termasuk Indonesia ialah bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)atau dikenal dengan “superbug” banyak menyebabkan kematian bahkan hingga sekarang. Pada awalnya bakteri ini dengan mudah ditangani oleh penisilin, namun sekarang dunia medis pun kewalahan menghadapi bakteri ini.
Penyebab utama mulai berkembangnya ketahanan bakteri ialah seringnya penggunaan obat tanpa adanya resep dari ahli medis. Penggunaan berlebih antibiotik mempercepat ketahanan bakteri. Menggunakan obat yang salah untuk menyembuhkan suatu penyakit pun menjadi salah satu faktornya.
Terdapat beberapa hal kita bisa lakukan untuk mengontrol dan mencegah penyebaran dari bakteri resistensi antibiotik, yaitu untuk tidak menggunakan obat tanpa adanya resep dari ahli medis, selalu mengikuti resep yang diberikan oleh ahli medis, tidak menggunakan antibiotik sisa dari orang lain maupun mengkonsumsi antibiotik secara bersamaan dengan orang lain, mencegah infeksi dengan secara rutin mencuci tangan, memakan makanan bersih dan sehat serta tidak melakukan seks bebas.
Perkembangan ketahanan bakteri terhadap antibiotik adalah suatu hal yang perlu kita waspadai. Ketika kita kalah berpacu dengan evolusi dari bakteri, tentu akan terjadi krisis berskala global. (IBH)