JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

SEMINAR HANDS ON AND IN-LINE DETERMINATION OLEH KOMUNITAS EKSKIM

hands 2
Jurnalikanews- Komunitas Ekskperimen kimia Politeknik AKA Bogor (EKSKIM) mengadakan acara SEMINAR & HANDS-ON TRAINING dengan judul seminar “In-Line Determination & Water Quality Monitoring System” di Ruang seminar Gedung E Politeknik AKA Bogor, Sabtu (15/12). Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 dan diisi oleh Ludy Anshory, Alumni Politeknik AKA Bogor lulusan tahun 2014. Kegiatan seminar ini berupa pengenalan suatu  sistem dalam analisis kimia, yaitu In-Line Determination.
In-Line Determination adalah proses analisis kimia yang dilakukan di titik lokasi tanpa adanya pengambilan dan preparasi sampel. Dalam seminar ini, Ludy menjelaskan selama ini sistem laboratorium yang banyak terdiri dari tiga tipe, yaitu Wet lab, Dry Lab, dan Lab Station. Wet lab itu sistem lab yang masih menggunakan reagen untuk preparasi dan analisisnya, seperti Metode Konvensional titrasi dan gravimetri. Dry lab adalah sistem Laboratorium yang tidak menggunakan seperti Laboratorium Instrument. Terakhir adalah Lab station yang sering disebut juga Analisis Portable. “Kesamaan dari tiga tipe ini adalah pengambilan sampel lalu dibawa ke Laboratorium. Proses ini kan sangat membuang waktu dan dana, apalagi wet lab yang berbahaya bila terkena reagen. Inilah dimana In-Line Determination ini bisa menggantikan tiga tipe ini” ujarnya dalam seminar ini.
hands
Selain memberi materi, ludy juga menunjukkan salah satu instrument In-Line Determination berupa Spektrofotometri UV-Vis berbentuk tabung seperti mikrofon yang terbuat dari Titanium. Instrument ini merupakan produk yang dibuat oleh tempat ludhy bekerja, yaitu “Xylem” yang merupakan sebuah Industri dari Jerman yang berfokus pada pengolahan air. Caranya cukup sederhana, yaitu ceburkan saja alat tersebut ke kolam air dan hasil pengukurannya dapat dilihat di komputer. “Alat ini memiliki sistem pembersihan dan analisis otomatis dan tak perlu ada preparasi sampel sehingga tak ada gangguan atau interferensi dari manusia maupun matriks sampel” tambahnya. Parameter yang dapat dianilisis oleh instrument ini adalah senyawa organik seperti nitrat, nitrit, COD, BOD, Total-C, dan TSS. Instrument ini juga tak perlu dikalibrasi dan validasi metode serta memiliki limit deteksi lebih kecil daripada spektro konvensional, tak perlu membuat deret standar, dan lain sebagainya.
Dalam seminar ini, ludy juga menjelaskan bahwa sistem otomatisasi seperti ini sudah banyak diterapkan diluar negeri, terutama negara-negara maju. ” Dengan sistem seperti ini, Kita sebagai analis kimia harus siap-siap bila suatu hari posisi analis kimia akan tergantikan dengan adanya ini. Jadi untuk menghadapinya, analis harus banyak mengasah skill dan knowledge” ujarnya (Geum)