Jurnalikanews-Sedikitnya 444 warga yang menghuni 104 unit rumah di Kelurahan Serbelawan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terdampak banjir akibat hujan yang melanda kira-kira empat jam pada Jumat (1/12) malam.
Pagi ini, warga terlihat kerepotan mengeluarkan perabotan dan alat rumah tangga lainnya ke halaman untuk mengeringkan barang-barang tersebut.
“Air datang mendadak dan seperti air bah (bandang), kami tidak sempat menyelamatkan perabotan,” kata Poniman (43), Sabtu (2/12).
Tidak ada korban jiwa, hanya saja banjir dengan ketinggian mencapai kira-kira tiga meter merusak sejumlah rumah warga, rumah ibadah, sekolah dan fasilitas umum.
Wakil Bupati Simalungun, H Amran Sinaga dan jajaran instansi terkait, Kapolres Simalungun, AKBP ML Panjaitan memantau dampak banjir dan warga.
H. Amran menyampaikan keprihatinan dan empati atas musibah yang menimpa warga wilayah Kecamatan Dolok Batu Nanggar itu.
Sampai saat ini masih diupayakan penyelamatan dengan menggunakan perahu karet. Selain itu, penerangan di lokasi tidak mendukung berhubung listrik padam. Tidak hanya itu, bantuan juga dilakukan dengan mendatangkan alat berat beko untuk melakukan pengerukan parit guna membuka jalan air.
Untuk mengurangi beban warga terdampar banjir, Pemerintah Kabupaten mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan puing-puing dan lumpur di rumah warga.
Pemerintah Kabupaten juga mendirikan tenda, bantuan beras empat ton, dan membuka dapur umum.
Semua warga yang terkena dampak banjir ini untuk sementara dievakuasi ke tempat yang lebih aman guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Banjir melintasi Jalan HR. Sihab Pasar Bawah Serbelawan, daerah itu merupakan dataran rendah yang disekitarnya terdapat rumah penduduk dan juga ada Sungai Singkam.
Kapolres menekankan kepada personelnya, agar saat pelaksanaan evakuasi tetap melaksanakan pengamanan terhadap rumah, harta dan benda masyarakat dari hal yang tidak diinginkan.(Farid S.A/1A)