

Sumber gambar: https://www.alihamdan.id/kebun-raya-bogor/
Jurnalikanews – Kebun Raya Bogor menjadi salah satu tempat wisata kebanggaan di Kota Bogor. Selain menawarkan kesejukan dan keindahan dengan berbagai jenis tanaman hijau di dalamnya, harga tiket masuk ke Kebun Raya Bogor juga sangat terjangkau. Di sini kita juga dapat melihat salah satu tanaman langka yaitu Rafflesia Arnoldii.
Kebun Raya Bogor berdiri pada 18 Mei 1817. Pencetus berdirinya Kebun Raya Bogor adalah Reinward, seorang ahli Botani dari Jerman. Awalnya luas Kebun Raya Bogor sekitar 47 hektar namun kemudian dikembangkan menjadi 87 hektar. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kawasan konservasi ex-situ yang bertujuan untuk koleksi tumbuhan tropika dataran rendah basah. Kebun Raya Bogor terletak pada ketinggian 200 mdpl dengan curah hujan 3000-4300 mm/ tahun.
Pada awalnya kebun ini hanya digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Namun, pada perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia dan sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi pada zaman itu (1880 – 1905).
Setelah kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1949 Lands Plantentiun te Buitenzorg berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam, kemudian menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) untuk pertama kalinya dikelola dan dipimpin oleh bangsa Indonesia, yaitu Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Pada waktu itu LPPA memiliki 6 anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus Bogoriensis, Herbarium Bogoriensis, Treub Laboratorium, Musium Zoologicum Bogoriensis, dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Pada tahun 1956 untuk pertama kalinya pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kassan menggantikan J. Douglas.
Terkait dengan pengembangan koleksi tanaman yang sesuai dengan iklim di Indonesia, Kebun Raya Bogor membangun beberapa cabang kebun raya lainnya, yaitu:
- Kebun Raya Cibodas (Bergtuin te Cibodas, Hortus dan Laboratorium Cibodas) di Jawa Barat. Luasnya 120 hektar berada pada ketinggian 1400 mdpl, didirikan oleh Johannes Elias Teijsmann tahun 1866, mempunyai koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan sub-tropis. Tahun 1891 Kebun ini dilengkapi dengan Laboratorium untuk Penelitian flora dan fauna.
- Kebun Raya Purwodadi (Hortus Purwodadi) di Jawa Timur. Luasnya 85 hektar berada pada ketinggian 250 mdpl, didirikan oleh Van Sloten tahun 1941, mempunyai koleksi tanaman khas dataran rendah beriklim kering daerah tropis.
- Kebun Raya “Eka Karya” Bedugul-Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 hektar berada pada ketinggian 1400 mdpl, mempunyai koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim kering.

Sumber gambar: https://sky-adventure.com/artikel/kebun-raya-bogor-wisata-hijau-di-tengah-kota
Saat ini koleksi tanaman yang ada di Kebun Raya Bogor mencapai sekitar 222 suku (famili), 1257 Marga, dan 3423 jumlah spesies. Sedangkan jumlah spesimen hidup di kebun raya sekitar 13.684 spesimen. Kebun raya terbesar se-asia tenggara ini juga telah diajukan menjadi salah satu situs warisan dunia ke UNESCO. Kebun Raya Bogor yang juga dikaitkan telah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran ini diharap tetap menjalankan fungsinya, yakni konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. (IYMI)