JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Film “Story Of Kale : When Someone’s In Love” Mengajak Penonton untuk Lepas dari Toxic Relationship

Sumber gambar : jakselnews.pikiran-rakyat.com

Jurnalikanews – Story Of Kale : When Someone’s In Love, film ini telah rilis bulan lalu tepatnya tanggal  23 Oktober 2020. Film  yang bisa ditonton di bioskop online ini berhasil memikat perhatian para penonton dan mendapatkan penilaian yang cukup bagus. Meskipun tidak ditayangkan di bioskop namun kualitasnya tetap tidak hilang. Meskipun baru rilis, tetapi film ini udah sangat viral di semua platform media sosial dan sudah tembus kurang lebih 100.000 penonton. Dalam film ini Kale diperankan oleh Ardhito Pramono, dan Dinda sebagai lawan main Kale diperankan oleh Aurelie Moeremans. 

Film ini menceritakan tentang perjalanan cinta Kale dan Dinda. Dinda yang awalnya memiliki hubungan dengan Argo, hubungan mereka bisa dikatakan sangat toxic, Argo merupakan pribadi yang keras, dan kasar. Kale yang melihat kelakuan Argo kepada Dinda, ia merasa tidak terima. Kale mendekati Dinda, lalu memberitahu Dinda bahwa Argo bukanlah orang yang pantas untuk Dinda. Jika Argo mencintai Dinda, dia tidak akan menyakiti Dinda seperti ini. Dinda pun tersadar dengan kata-kata Kale. Sejak saat itu, Argo dan Dinda putus, dan hubungan Dinda dengan Kale semakin dekat. Kemudian mereka membuat projek mini album bersama, hingga akhirnya Kale mengungkapkan perasaannya ke Dinda.

Namun, ternyata Dinda tidak merasakan perasaan nyaman dengan Kale. Kale yang memiliki sifat cemburuan dan takut kehilangan Dinda seperti masa lalu kedua orang tuanya, semakin hari semakin membatasi ruang gerak Dinda dan selalu berprasangka buruk tentang Dinda. Hubungan mereka bisa dikatakan sudah menjadi toxic relationship. Di beberapa adegan juga memperlihatkan sisi gelap Kale kepada Dinda. Akhirnya dengan pikir panjang Dinda memutuskan untuk pergi meninggalkan Kale, demi kebahagiaan dirinya sendiri.

Dari film ini terdapat makna yang sangat berarti yaitu self love, kita harus meletakkan kebahagiaan diri kita di nomor satu, dan harus berani keluar dari lingkaran yang dapat merusak kesehatan mental kita atau bisa dikatakan toxicKasus toxic relationship sangat jarang dibahas oleh masyarakat Indonesia, karena memang dianggap sebelah mata, padahal dampaknya sangat fatal untuk masa depan, jika kita berada dalam lingkaran toxic relationship semakin lama. (ANS)