

Jurnalikanews- Akhir-akhir ini banyak sekali kabar beredar di sekitar kita terkait Makan
Siang Gratis atau yang biasa kita sebut MBG. Kabarnya banyak sekali korban berjatuhan
akibat dari MBG ini, berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) pada
21 September 2025 korban akibat dari MBG ini sudah mencapai angka 6.452 orang. Tentu itu
bukan angka yang sedikit. Lalu apakah MBG ini masih layak untuk diteruskan? Atau malah
program ini semakin memperburuk keadaan? Mari kita bahas selengkapnya.
Pertama-tama, seperti yang kita ketahui, anak-anak keracunan merupakan bukti nyata bahwa
tujuan utama awal MBG sudah melenceng. Mereka menjanjikan akan memperbaiki gizi anak
Indonesia yang di mana banyak sekali kasus stunting yang telah terjadi. Namun, alih-alih
memperbaiki gizi, pemerintah secara tidak langsung malah meracuni anak-anak tersebut.
Kedua, setelah terjadinya keracunan masal akibat MBG, ada sekitar 40 dapur yang sudah
ditutup oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Dengan ditutupnya 40 dapur, banyak karyawan
yang kehilangan pekerjaannya. MBG secara tidak langsung menghambat pekerjaan atau
bahkan menelantarkan para pekerja.
Ketiga, anggaran dari program MBG ini bisa dibilang sangat besar dan bisa mengambil
perhatian banyak orang. Anggaran yang sudah terealisasi selama 8 tahun terakhir sekitar
Rp13 triliun. Pada kondisi nilai rupiah yang semakin melarat tiap minggunya, pengeluaran
anggaran yang sangat besar ini justru membebani negara Indonesia itu sendiri.
Dari ketiga hal yang sangat krusial itu, dapat kita timbang sendiri sebagai rakyat yang cerdas
kalau program MBG ini justru membawa kemunduran terhadap rakyat Indonesia. Keracunan,
penutupan dapur-dapur MBG, dan anggaran yang sangat besar membawa banyak sekali
dampak buruk yang tidak kita harapkan dari awal. Sedari awal, program MBG ini menuai
banyak sekali pro kontra pada rakyat Indonesia. Pada akhirnya, banyak rakyat yang sudah
tidak percaya atas janji dari program MBG ini.
Kita semua berharap agar pemerintah kian memperbaiki program yang sudah mereka janjikan
keberhasilannya sedari awal ini. Program ini pada dasarnya memang sulit untuk
direalisasikan. Evaluasi demi evaluasi sangat diharapkan demi kepentingan kita bersama.
Jika program ini akan terus berlanjut, kita harap tidak muncul masalah dan korban
lagi.(MGA)
Referensi:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20250925113317-4-670077/mbg-sudah-jalan-8-bulan-
anggaran-baru-terserap-rp-13-
https://nasional.tempo.co/read/2052323/wakil-kepala-bgn-saya-block-wa-politikus-yang-
minta-jatah-dapur-mbg
https://www.cantika.com/read/2052221/ikatan-dokter-anak-indonesia-ke-badan-gizi-nasional-
setop-keracunan-pada-mbg