

Jurnalikanews – Dalam era digital yang semakin maju, CD dan DVD yang dulu
menjadi media utama penyimpanan data kini mulai ditinggalkan. Orang-orang
beralih ke penyimpanan berbasis cloud, harddisk eksternal, hingga flashdisk
yang lebih praktis. Namun, masalah baru muncul ketika jutaan CD bekas yang
sudah tidak terpakai menumpuk di rumah, sekolah, atau kantor. Bahan dasar CD
yang terbuat dari plastik polikarbonat dengan lapisan logam tipis menjadikannya
sulit terurai di alam. Jika dibuang sembarangan, CD akan membutuhkan ratusan
tahun untuk terdegradasi, bahkan bisa mencemari lingkungan karena
mengandung bahan kimia tertentu. Oleh karena itu, diperlukan cara kreatif untuk
memberi kehidupan kedua pada CD bekas agar tidak menjadi sampah yang sia-
sia.
Salah satu solusi yang kreatif sekaligus estetik adalah mengubah CD bekas
menjadi mozaik meja. Proses ini tidak hanya menekankan aspek dekoratif, tetapi
juga menghidupkan kembali nilai guna CD yang tadinya dianggap sampah.
Dengan memanfaatkan prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle, kita dapat
mengurangi timbunan limbah plastik, menggunakan kembali material lama,
sekaligus mendaur ulangnya menjadi karya seni yang memiliki fungsi nyata di
rumah. Meja dengan hiasan mozaik dari CD akan memantulkan cahaya dengan
indah, menghasilkan kilauan unik yang bisa mempercantik ruang tamu, ruang
belajar, atau bahkan kafe dengan sentuhan rustic-modern. Inovasi ini juga
menjadi bentuk nyata bahwa sampah sebenarnya dapat menjadi berkah bila kita
mau berkreasi dan peduli terhadap lingkungan.
Untuk memulai proyek ini, tentu kita membutuhkan beberapa alat dan bahan
sederhana yang bisa ditemukan dengan mudah di sekitar kita. Bahan utamanya
tentu saja adalah CD bekas yang sudah tidak terpakai, baik itu CD musik lama,
film, atau software yang sudah ketinggalan zaman. Selain itu, diperlukan meja
kayu polos atau permukaan meja lama yang ingin diperbarui tampilannya. Untuk
menempelkan potongan CD, kita memerlukan gunting atau pemotong khusus
untuk memecah CD menjadi potongan kecil, lem serbaguna yang kuat agar
mozaik tidak mudah terlepas, serta cat pelapis bening (clear coat) atau resin
untuk memberikan hasil akhir yang rapi dan mengkilap. Jangan lupa juga
menyiapkan sarung tangan agar lebih aman saat memotong CD, karena
pecahannya bisa tajam.
Proses pembuatannya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana
namun penuh makna. Pertama, bersihkan meja yang akan dijadikan media
mozaik, pastikan permukaannya rata dan kering agar lem dapat menempel
sempurna. Selanjutnya, pecahkan CD menjadi beberapa bagian kecil dengan
bentuk acak; jangan khawatir bila hasilnya tidak simetris karena justru keunikan
mozaik terletak pada keragaman bentuk potongan. Atur potongan CD di atas
meja sesuai pola yang diinginkan, bisa membentuk motif abstrak, pola
geometris, atau bahkan gambar sederhana sesuai kreativitas. Setelah itu,
tempelkan potongan satu per satu dengan sabar menggunakan lem, pastikan
setiap celah terisi agar hasil akhirnya lebih indah. Jika seluruh permukaan sudah
tertutup, lapisi dengan resin atau clear coat untuk melindungi CD sekaligus
memberikan efek mengkilap yang tahan lama. Hasil akhirnya bukan hanya
sekadar meja, melainkan simbol nyata bahwa barang yang dianggap tidak
berguna bisa kembali hidup dan bermanfaat, menjadi bukti kecil dari kepedulian
kita terhadap bumi melalui sentuhan kreativitas. (TSK)
Sumber:
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-47397379