JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

Overtraining Syndrome: Ketika Obsesi Workout Justru Merusak Tubuh

Sumber: thewilldowntown.com

Jurnalikanews – Banyak orang bersemangat nge-gym setiap hari demi kebugaran atau bentuk
tubuh ideal. Tetapi ketika istirahat, asupan nutrisi, tubuh sudah lelah dihiraukan, latihan bisa
berubah menjadi malapetaka. Overtraining Syndrome (OTS) adalah kondisi di mana tubuh tak
lagi bisa pulih secara optimal, sehingga performa menurun dan risiko kesehatan meningkat.
OTS terjadi saat seseorang memaksa tubuh berlatih tanpa memberi waktu cukup untuk istirahat.
Akibatnya, performa menurun, tubuh terasa lemas, bahkan tidur pun jadi terganggu. Beberapa
penelitian di Indonesia juga mencatat gejala lain seperti gampang cedera, mood cepat berubah,
sampai daya tahan tubuh melemah. Dengan kata lain, tubuh memberi sinyal “stop”, tapi sering
kali diabaikan karena ingin hasil instan.
A. Tanda-Tanda yang Sering Muncul
 Capek berkepanjangan meski sudah tidur cukup,
 Latihan terasa lebih berat dari biasanya,
 Tidur tidak nyenyak atau sering terbangun,
 Motivasi turun, gampang kesal, atau kehilangan semangat ke gym,
 Cedera otot atau sendi muncul lebih sering.
Cara paling efektif untuk mencegah OTS sebenarnya sederhana. Ada beberapa cara yang bisa
kamu lakukan yaitu, jangan memaksakan diri latihan berat setiap hari dan sisipkan waktu khusus
untuk istirahat agar otot bisa pulih. Asupan gizi juga harus seimbang, terutama protein dan
karbohidrat yang membantu pemulihan energi. Jangan lupa, tidur cukup sekitar tujuh sampai
sembilan jam per malam agar tubuh kembali segar. Intinya, kalau tubuh mulai terasa lelah,
berhentilah sejenak, karena istirahat adalah bagian penting dari proses latihan itu sendiri. Overtraining Syndrome bukan hanya istilah “nge-gym keras”. Tetapi juga keadaan serius yang di
mana tubuh sudah melewati batas pemulihan dan akan berdampak cukup buruk untuk tubuh.
Menjaga keseimbangan antara latihan dan istirahat adalah kunci agar olahraga tetap membawa
manfaat bukan malah mendatangkan masalah. Fit bukanlah berarti selalu push sampai limit, tapi
tahu kapan tubuh perlu pulih. (ARF)

Sumber:
https://www.idntimes.com/health/fitness/gejala-overtraining-yang-sering-dianggap-remeh-c1c2-
01-9mwsv-vtf3lt?utm_source=chatgpt.com
https://www.suratdokter.com/hidup-sehat/1482753740/bahaya-overtraining-syndrome-dalam-
olahraga?utm_source=chatgpt.com
https://banten.pikiran-rakyat.com/kesehatan/pr-3279365675/overtraining-hingga-teknik-salah-
ini-penyebab-umum-cedera-saat-berolahraga?utm_source=chatgpt.com