
Jurnalikanews- Menjaga kesehatan di masa pandemi ini tentunya merupakan prioritas utama. Tidak hanya kesehatan fisik, namun kesehatan mental juga sangat penting. Terlebih lagi saat ini masyarakat dihadapkan pada era new normal yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi cepat dengan kebiasaan baru. Kondisi tersebut diperparah dengan dampak sosial ekonomi yakni potensi terkena PHK yang membuat masyarakat risau masalah finansial, pekerjaan, dan masa depan seusai pandemi berakhir. Bagi sebagian orang, hal ini bisa dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Dilansir dari alodocter.com, gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur. Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat memengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental. Beberapa kelompok yang rentan mengalami stres psikologis selama pandemi virus Corona adalah anak-anak, lansia, dan petugas medis.
Lalu bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut? Berikut tips untuk mengatasinya!
- Melakukan aktivitas fisik
Lakukanlah aktivitas fisik seperti olahraga ringan yang mampu menenangkan pikiran serta membangun mood lebih baik. Contoh yang dapat dicoba antara lain yoga, latihan pernapasan, peregangan, dan sejenisnya yang dapat dilakukan di rumah. Olahraga membantu tubuh memproduksi hormon endorfin untuk meredakan stres.
- Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang
Pastikan pola makan tetap dijaga secara teratur dengan asupan bergizi seimbang. Tubuh yang sehat dapat menjaga kesehatan mental secara langsung maupun tidak langsung.
- Jauhi kebiasaan buruk yang tidak menguntungkan
Kurangi kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol ketika sedang stres. Kebiasaan buruk yang juga perlu dihentikan adalah kurang beristirahat atau sering begadang. Tubuh yang kurang istirahat akan rentan mengalami kecemasan.
- Jadwalkan quality time untuk diri sendiri
Jadwalkan waktu luang untuk diri sendiri dengan melakukan rutinitas favorit seperti menonton film, melukis atau mencoba hal baru contohnya berkebun, hal ini tentunya untuk menghilangkan rasa jenuh dan meredakan stres.
- Lebih bijak dalam memilah informasi
Kurangi kebiasaan membaca berita yang membuat cemas, karena di masa pandemi ini banyak sekali berita yang tidak tertelusur Meski begitu, jangan menutup diri sepenuhnya dari informasi yang penting. Pilah informasi secara kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari sumber yang terpercaya.
- Menjaga komunikasi dengan keluarga dan sahabat
Tetap berkomunikasi dengan orang-orang terdekat walaupun secara online, contohnya video call. Jika ada masalah yang dihadapi, jangan sungkan untuk bercerita, karena dengan cara ini, tekanan dan stress yang dirasakan dapat berkurang.
Tidak ada salahnya kita merasa takut dan cemas di masa pandemi ini. Jika dirasa mengalami gangguan kecemasan ataupun gejala panik lainnya, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatan mental pada psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Tetaplah berfikir positif dan jangan lupa bersyukur! (SNR)