JURNALIKA

Jurnalistik Politeknik AKA Bogor

poltekAka900pxJurnalikanews– Akhir-akhir ini, warga Jakarta merasakan panasnya suhu politik di wilayahnya seiring dilaksanakannya Pemilihan Umum (PEMILU) putaran ke dua untuk memilih gubernur mereka. Antusiasme luar biasa ditunjukkan masyarakat Jakarta untuk bersama-sama mensukseskan acara tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa dewasa ini masyarakat Indonesia semakin memahami akan vitalnya ke-politikan demi kemajuan wilayahnya atau bahkan Indonesia itu sendiri. Namun, tidak hanya di wilayah administrasi NKRI saja yang merasakan tingginya tensi politik, hal senada juga dirasakan oleh masyarakat IMAKA (Ikatan Mahasiswa Politeknik AKA) di kampus Politeknik AKA Bogor.
Masih terasa kentalnya euforia RUA (Rapat Umum Anggota) IMAKA yang di dalamnya terpilih Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang baru serta dilantiknya Presiden Mahasiswa (Presma) periode 2017-2018. Seluruh elemen IMAKA bersama-sama membuka lembaran baru untuk keberlangsungan organisasinya masing-masing, tak terkecuali Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berperan sebagai pelaksana aspirasi mahasiswa. Setelah dilantiknya Presma yang juga selaku ketua BEM yang baru disusun pula para menteri kabinet. Para menteri yang terpilih akhirnya dilantik dan bersiap melaksanakan tugasnya masing-masing.
Acara pelantikan kabinet BEM dilaksanakan pada hari Kamis (20/04/2017) pukul 18.30 WIB yang bertempat di ruang kelas 3A gedung perkuliahan Politeknik AKA Bogor. Acara yang dibawakan langsung oleh M. Fauzi Ramadhan selaku Presma terpilih tesebut dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat IMAKA yang ingin menyaksikan para pemimpinnya disahkan jabatannya yang nantinya akan memangku amanah yang diberikan oleh mereka. Layaknya masyarakat yang akan memiliki pemimpin baru, warga IMAKA pun ‘memberondong’ para calon menteri kabinet dengan berbagai pertanyaan, sebelum dilakukan acara pengambilan ikrar, untuk sekedar memastikan bahwa mereka, para calon menteri kabinet, mampu membawa IMAKA ke arah yang lebih baik.
Sudah barang tentu Presma dan para kabinetnya harus mampu merangkul masyarakat IMAKA lewat program kerja (proker) unggul yang dicanangkan. Untuk teknisnya dijelaskan bahwa “Titik awal masalah ini sudah dilaksanakan lewat penyebaran kuisioner untuk melihat hal apa yang diminati Warga IMAKA,” terang Tita Anugrah yang merupakan calon menteri kesejahteraan mahasiswa. Ia melanjutkan “kemudian akan diberikan pemahaman kepada IMAKA tentang proker yang akan dijalankan, bukan hanya sekedar jarkoman,” katanya.
Kabinet tersebut pun harus mampu meminimalisir sekecil apapun kesalahan yang akan menghambat kinerja mereka, salah satunya seperti bentroknya pelaksanaan proker kementrian yang satu dengan lainnya. Mereka pun meyakinkan bahwa mereka, para jajaran calon kabinet, mampu mengatasi hal tersebut. “Karena bukan hanya masalah terlaksananya suatu proker namun juga kebermanfaatan yang akan diraih” buka salah seorang calon menteri kabinet yang kemudian dilengkapi oleh menteri yang lain. “Bila terjadi demikian, dipertimbangkan mana yang akan dijalankan (terlebih dahulu), yang sebelumnya diantisipasi dengan penanggalan proker” tandasnya. Sang pemimpin kabinet yakni Presma pun yakin dengan kapasitas para menterinya tersebut, “saya tidak ragu dengan para calon kabinet dan siap melantik mereka” tegasnya, yang kemudian ia meyakinkan para menterinya itu untuk bersiap dan bersungguh-sungguh menjalankan amanah tersebut.
 
Setelah dirasa cukup akhirnya para calon menteri kabinet pun membacakan ikrar pelantikan yang kemudian dilakukan penyematan lambang garuda secara simbolis pertanda mereka telah sah menjadi menteri kabinet. Selain itu, diresmikan pula nama kabinet periode 2017-2018 yakni “KABINET SIMFONI”. Setelah acara tersebut, Presma menerangkan bahwa langkah awal yang akan dilaksanakan kabinetnya adalah pengajuan proker pada tanggal 21 April 2017 kemudian melakukan rapat kerja kabinet.
Untuk memilih orang-orang yang akan menjadi menteri dalam kabinet bukanlah perkara yang mudah, Fauzi selaku Presma mengatakan “permasalahan pribadi yang paling saya perhatikan, karena saya yang meminang mereka harus tau apa yang dibutuhkan dan lemahnya dimana,” jelasnya. Dengan terbentuknya kabinet yang baru, mereka akan berusaha mewujudkan mimpi terbesar IMAKA yakni “IMAKA bermanfaat, baik mahasiswanya maupun kampusnya lalu ke masyarakatnya,” tukas Fauzi.
Kabinet dan pemimpin baru telah terbentuk. Harapan baru pun dilambungkan masyarakat IMAKA, “amanah tidak hanya dipertanggungjawabkan pada LPJ, namun juga di akhirat nanti. Lakukanlah Lillahi Ta’ala!” ,pesan salah seorang warga IMAKA, Fitri, dari kelas 2C. Semoga segala hal yang akan dilaksanakan kabinet baru ini nantinya akan berjalan sesuai rencana dan bermanfaat bagi semua orang, sesuai dengan tagline nya “Bermanfaat Tiada Henti”. (FA/Rz)
Berikut susunan Kabinet Simfoni :

  1. Presiden Mahasiswa : M. Fauzi Ramadhan
  2. Wakil Presiden Mahasiswa : Gilang Riski Saputra
  3. Koordinator Kampus untuk FLMPI : Fachrizal
  4. Menteri Sosial Masyarakat : Muhammad Rafi
  5. Menteri Olahraga : Gymnastiar
  6. Menteri bagian Kajian dan Strategi : M. Rizky Zaini Zebua
  7. Menteri Komunikasi dan Informasi : Shandy Krisna
  8. Menteri Koordinator Bidang Kemahasiswaan : Ari Saputra
  9. Menteri PSDM : Rika Khoirunnisa
  10. Menteri bagian Kesekertariatan : Titra
  11. Menteri bagian Keuangan : Anggi Resiah
  12. Menteri Penelitian dan pengembangan : Dian Islamiyati
  13. Menteri Kesejahteraan Mahasiswa : Tita Anugrah
  14. Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Riesa Rizkia