Jurnalikanews- TeFa atau yang lebih dikenal dengan Teaching Factory merupakan sistem pendidikan yang kini tengah gencar diterapkan oleh institusi pendidikan atau lembaga pelatihan yang berkolaborasi dengan dunia usaha atau industri, termasuk di Politeknik AKA Bogor. Hal ini sesuai dengan PP No 41/2015 tentang pembangunan Sumber Daya Industri, Pasal 6 ayat (1) yang berisikan bahwa penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi harus dilengkapi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi, Teaching Factory, dan Tempat Uji Kompetensi. Tujuan dari sistem ini adalah agar mahasiswa maupun siswa terbiasa dengan budaya industri yang menuntut kedispilinan dengan segala tuntutan yang memang pada akhirnya mereka akan terjun ke dunia industri.
Penerapan Teaching Factory ini baru diselenggarakan di AKA pada awal 2016 meskipun surat keputusanya telah terbit sejak penghujung tahun 2015. Untuk sementara ini kegiatan yang dilakukan sebagai aplikatif dari sistem teaching Factory yaitu seperti mahasiswa yang membantu melakukan pengujian di Lab Uji dan pembuatan beberapa pereaksi yang nantinya akan didistribusikan ke beberapa lab yang ada di kampus AKA ini. Ungkap Ibu Lilis, selaku Ketua Teaching Factory Politeknik AKA Bogor. (31/3)
Sampai sejauh ini, kegiatan Teaching Factory di AKA belum menemukan kendala yang berarti, hanya seperti pembuatan perekasi yang akan dibuat oleh mahasiswa terkendala oleh pereaksi yang dibutuhkan, tambahnya. Pembuatan pereaksi dan juga analisa sampel yang akan diuji sesuai dengan kebutuhan pasar/lab dan permintaan dari lab uji dimana nantinya akan di sesuaikan dengan mata kuliah apa yang melakukan analisa atau membuat pereaksi yang tengah dibutuhkan tadi.
Pelaksanaan Teaching Factory khususnya di AKA bukan tanpa acuan, karena nyatanya telah ditetapkan parameter sejauh mana keberhasilan tefa yang diselenggarakan. Semua parameter keberhasilan tersebut terangkum dalam Matriks 7 cross yang dikeluarkan oleh PT Atmi Biz Dec-Sed-TVET, diantaranya ditinjau dari sisi manajemen, bengkel-lab, pola pembelajaran-training,marketing-promosi, produk/jasa, sumber daya manusia, hubungan industri. (Furler/va)
(6/4/17)